google.com, pub-9087600317089880, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Home Edukasi Religi Refleksi Filosofis Akhir Tahun Tentang Waktu

Refleksi Filosofis Akhir Tahun Tentang Waktu

0
49

Oleh : RD. Thomas Edison Duha M.Fil.

(Pastor Vikaris Parokial Paroki Santa Maria Bunda Padangsidimpuan)

KITATIMES.COM — Ketika tahun berganti dan lembaran kalender terakhir kali disobek, kita berdiri di ambang waktu, merenungkan apa yang telah kita alami dan apa yang akany datang. Waktu, entitas yang tak terhindarkan dan sering kali dipandang sebagai aliran linier yang tak dapat dihentikan, memiliki cara untuk mengungkapkan misteri dan tantangan hidup kita dengan cara yang mendalam dan tidak terduga.

Waktu adalah dimensi yang memisahkan kita dari ketidakterbatasan dan kekekalan. Dalam pengertian filosofis, waktu seringkali dipandang sebagai sesuatu yang mengukur perubahan, pertumbuhan, dan penurunan. Dalam filsafat, khususnya dalam pandangan Heraclitus, waktu adalah aliran yang selalu berubah dan tidak pernah tetap. “Panta Rhei” atau “semua mengalir” menjadi prinsip yang mencerminkan kenyataan bahwa segala sesuatu dalam keadaan fluks. Namun, dalam pandangan eksistensial, waktu bukan sekadar alat ukur; ia juga menjadi sarana untuk mendalami makna dan tujuan hidup.

Dalam konteks ini, waktu berfungsi sebagai medan bagi pengalaman-pengalaman kita yang paling mendalam dan menantang. Sederhananya, waktu memberikan kita batasan, dan batasan ini adalah tempat kita menemukan esensi dari keberadaan kita sendiri.

Satu sisi dari waktu adalah rasa keterbatasan yang menegaskan keberadaan kita. Setiap momen adalah fragmen dari suatu aliran yang tak dapat kita ulangi. Dalam momen-momen tersebut, kita merasakan perasaan yang tidak terulang, pencapaian yang sementara, dan kehilangan yang tak tertandingi.

Dalam proses ini, kita belajar bahwa kebahagiaan dan penderitaan tidak hanya datang dan pergi, tetapi juga membentuk kita menjadi pribadi yang kita adalah kini. Namun, terdapat juga dimensi ketidakhadiran yang berhubungan dengan waktu.

Momen yang telah berlalu tidak pernah kembali, dan sering kali, kita merasakan kerinduan terhadap waktu-waktu yang telah menghilang. Ketidakhadiran ini menghadapkan kita untuk menerima dan merangkul kenyataan bahwa setiap pengalaman adalah unik dan bahwa waktu tidak menunggu kita untuk memanfaatkannya.

Kesadaran kita akan waktu sering kali muncul dalam bentuk kecemasan atau kegembiraan tentang masa depan, atau nostalgia dan penyesalan tentang masa lalu.

Oleh karenanya, waktu bukan hanya aliran, tetapi juga ruang untuk refleksi dan introspeksi. Dalam filosofi Zen, terdapat penekanan pada kehadiran penuh dalam saat ini—”mindfulness”—sebagai cara untuk melampaui kekhawatiran tentang masa depan dan penyesalan tentang masa lalu. Kehadiran penuh dalam momen saat ini memungkinkan kita untuk mengalami kedamaian dan kebijaksanaan yang kerap kali terlewatkan dalam kesibukan hidup sehari-hari.

Waktu, dalam pandangan yang lebih dalam, juga berfungsi sebagai wadah bagi makna hidup kita. Apa yang kita lakukan dengan waktu kita, bagaimana kita mengisi setiap momen, dan bagaimana kita memandang aliran waktu menentukan bagaimana kita menemukan tujuan dan makna. Apakah kita menghabiskan waktu kita pada hal-hal yang tidak penting, ataukah kita memanfaatkannya untuk menciptakan sesuatu yang berarti?

Pilihan ini membentuk narasi kehidupan kita dan menawarkan kerangka bagi pencapaian dan pemahaman kita. Ketika tahun berakhir, kita tidak hanya merayakan pergantian kalender tetapi juga momen-momen yang telah membentuk dan membimbing kita. Waktu, dengan semua kompleksitas dan paradoksnya, memberikan kita kesempatan untuk merenung, belajar, dan berkembang. Ia mengingatkan kita bahwa setiap momen berharga, dan bahwa hidup adalah campuran dari pengalaman yang tidak terduga dan tak dapat diulang.

Sebentar lagi, kita akan meninggalkan Tahun 2024 dan saatnya kita menyambut Tahun baru 2205. Selamat tinggal Tahun 2024 kenanganmu akan selalu ada dalam perjalanan hidup manusia. Terimakasih atas kesempatan dan waktu yang telah diberikan.

Semoga di tahun yang baru 20205 ini, mari kita hadapi dengan pemahaman akan arti setiap detik, dengan keberanian untuk menghadapi ketidakpastian dan perubahan, serta dengan kebijaksanaan untuk menghargai perjalanan yang telah kita lalui. Karena pada akhirnya, waktu bukan sekadar aliran yang tidak terhentikan, melainkan juga sahabat yang mengajarkan kita tentang kedalaman dan kekayaan dari keberadaan kita sendiri.

Maka mari kita sambut Tahun Baru 2025 dengan harapan agar semakin sehat dan senantiasa berada dalam perlindungan Tuhan Yang Maha-Kuasa.

Akhir kata saya mengucapkan Selamat Tahun Baru untuk untuk kita semua. Tuhan Memberkati.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here