Banyak Pemimpin Dunia Ingin Nego Tarif, Trump: Mereka Memohon Mencium pan**t Saya

April 9, 2025 0 By Redaksi

KITATIMES — Gelombang tarif impor baru dari Amerika Serikat resmi diberlakukan hari ini. Presiden AS, Donald Trump, mengklaim bahwa banyak negara kini menghubunginya, meminta agar kebijakan tarif tersebut dikurangi atau dibatalkan.

Dalam pernyataannya di Gedung Putih sehari sebelum tarif berlaku, Trump menyebut bahwa pintu negosiasi terbuka lebar, meski belum ada formula pasti untuk mendapatkan keringanan tarif.

BACA JUGA : Trump Bongkar Alasannya Ingin Jadi Presiden AS Tiga Periode

“Negara-negara ini memanggil kita. Mencium pantat saya (kissing my a**). Mereka sangat ingin membuat kesepakatan. Mereka berkata ‘tolong, tolong tuan, buatlah kesepakatan. Saya akan melakukan apa saja tuan’,” kata Trump kepada sekelompok anggota Partai Republik pada Selasa malam, beberapa jam sebelum tarif mulai berlaku, sebagaimana dikutip CNN International.

Gedung Putih mengonfirmasi bahwa permintaan dari berbagai negara terus berdatangan.

Juru bicara Karoline Leavitt menyebutkan bahwa banyak pemimpin dunia berusaha menjalin kontak demi mencapai kesepakatan dagang.

Menurut beberapa sumber, negara-negara tersebut diminta untuk menunjukkan “kartu unik” dalam negosiasi mulai dari kerja sama di bidang teknologi, energi, hingga dukungan dalam isu keamanan global.

BACA JUGA : Ponsel Presiden Meksiko Diretas, Terungkap Isi Pembicaraan dengan Donald Trump

Tak hanya pemimpin asing, para CEO perusahaan besar juga disebut menekan pemerintahan Trump untuk mempertimbangkan ulang kebijakan ini.

Mereka khawatir dampak buruknya terhadap pasar dan ekonomi.

Sementara itu, suara-suara di dalam Gedung Putih pun terbelah.

Ada yang mendorong tarif tinggi terus dipertahankan, sementara yang lain khawatir hal ini bisa merugikan agenda Trump ke depan.

Senator Ted Cruz bahkan menggambarkan dilema Trump sebagai “ada malaikat dan iblis di pundaknya”.

BACA JUGA : Pertemuan Megawati dan Prabowo di Teuku Umar, Ternyata Ini yang Dibahas

Ia berharap Trump mendengarkan “malaikat” yang berpikir rasional.

Gedung Putih menegaskan, seluruh keputusan tetap berpijak pada kepentingan rakyat AS.

“Agenda kami adalah menyamakan kedudukan bagi pekerja dan industri Amerika,” ujar jubir Kush Desai.

Klik IKUTI Saluran KITATIMES.COM di WhatsApp